Pada tanggal 7 April 2015, Bandara Soetta dikejutkan dengan seorang pria yang berjalan terhuyung-huyung dengan telinga kiri mengeluarkan darah. Setelah diperiksa, ternyata pria tersebut adalah penumpang gelap pesawat Garuda Indonesia asal Pekanbaru, Riau. Pria itu, yang akhirnya diketahui bernama Mario Steven Ambareta, ikut ke penerbangan tersebut lewat lubang roda belakang pesawat.
Hal ini diaminkan oleh VP Corporate Communication Garuda Indonesia. Ia mengatakan kondisi sang penumpang gelap sangatlah parah. Jari-jarinya membiru, telinganya berdarah, kurang oksigen. Mario langsung dilarikan ke tim medis Garuda untuk diperiksa. Perlu diketahui pesawat terbang pada ketinggian 34 ribu kaki, yang mana suhu di ketinggian tersebut bisa turun hingga nol derajat Celcius.
Kini Mario sudah diserahkan kepada pihak yang berwajib di Bandara Soetta. Ia pun sudah sadar setelah sempat pingsan lantaran kedinginan.
Mario ternyata sudah 10 hari ini mengamati cara kerja penerbangan Garuda di Pekanbaru, ia pun belajar cara-cara menyusup ke dalam pesawat lewat internet. Akhirnya setelah 10 hari mengamati, ia menemukan titik kelemahan Garuda sehingga bisa disusupi lewat lubang roda belakangnya. Mario begitu ingin ke Jakarta setelah 21 tahun tinggal di Pekanbaru.
Ada netizen yang berpendapat bahwa ini adalah berbahaya jika teroris bisa menemukan kesempatan seperti yang ditemukan oleh Mario. Sangat mudah untuk menjatuhkan sebuah pesawat komersial jika pengamanan bandara selemah itu bisa ditembus oleh orang awam.
Hal ini diaminkan oleh VP Corporate Communication Garuda Indonesia. Ia mengatakan kondisi sang penumpang gelap sangatlah parah. Jari-jarinya membiru, telinganya berdarah, kurang oksigen. Mario langsung dilarikan ke tim medis Garuda untuk diperiksa. Perlu diketahui pesawat terbang pada ketinggian 34 ribu kaki, yang mana suhu di ketinggian tersebut bisa turun hingga nol derajat Celcius.
Kini Mario sudah diserahkan kepada pihak yang berwajib di Bandara Soetta. Ia pun sudah sadar setelah sempat pingsan lantaran kedinginan.
Mario ternyata sudah 10 hari ini mengamati cara kerja penerbangan Garuda di Pekanbaru, ia pun belajar cara-cara menyusup ke dalam pesawat lewat internet. Akhirnya setelah 10 hari mengamati, ia menemukan titik kelemahan Garuda sehingga bisa disusupi lewat lubang roda belakangnya. Mario begitu ingin ke Jakarta setelah 21 tahun tinggal di Pekanbaru.
Ada netizen yang berpendapat bahwa ini adalah berbahaya jika teroris bisa menemukan kesempatan seperti yang ditemukan oleh Mario. Sangat mudah untuk menjatuhkan sebuah pesawat komersial jika pengamanan bandara selemah itu bisa ditembus oleh orang awam.